Beginilah
pondok mengajari kta berbagai hal tentang kehidupan,, yang jarang bisa kita
dapatkan. Tanpa kelas 6/ as-sanah annihaiyah 2016
sadari beginlah kita diajari iklas dalam a’mal.
Jika kalian bertanya, bagaimna kita belajar ikhlas, kalau hanya disuruh
nyapu tiap sore? Atau kita disuruh piket kamar, piket dapur, piket
gerbang, piket ini dan itu tanpa henti. Jawabnnya, telusurilah penggal
demi penggal tulisan ini….
|
|
المعهد لا ينام أبدا
(inilah perjuangan kami)
Memang
tak ada yang sempurna di dunia ini, tetapi tuntutan menjadi as-sayyidah
kulli tetap disematkan kepada kami calon ummahat as-solikhat
amin-amin Ya Rabbal Alamin
|
MENJADI PANITIA UJIAN
Pagi ini, kamarku seperti disambar kilat dan
petir yang menyambar- ny ambar, entah ini mimpi di pagi buta ataukah memang
nyata. Semua nggota kamarku berlarian bertebaran bak anak ayam yang kehilangan
induknya. Semua bingung, saling bungkam hanya konsentrasi pada bagian
masing-masing. Diam seribu bahasa, berjalan seribu langkah, berlari secepat
kilat, atau berburu menjemput mangsa berderu seru sudah menjadi hal biasa
nantinya.
Tak ayal, setiap pagi kami seperti diserbu
peluru bom bardir, ditembakkan kesegala penjuru arah terngaung-ngaung berteriak
kesini kemari, mencoba agar hari esok tak terulang lagi. Yah, Evaluasi yang tak
kami nanti tapi tetap ada setiap hari. Kenapa harus dievaluasi, begitulah hal ini
diajarkan kepada kami sang mujahidah-mujahidah pribumi agar tetap istiqomah
dalam menitih setiap langkah kaki.
Pagi ini, kami memasuki hari pertama ujian
syafahi?syafawi
untuk pertama kali. Penjelasan yang sudah
diberikan oleh ustadzah pengasuhan santri saatnya dipraktekkan. Begitu banyak
rangkaian tata cara serta peraturn-peraturan dari A-Z yang sulit tuk dihafal.
Al-hasil hari pertama berantakan sekali. Tak capek apa ya, dalam hatiku,
ustadzah menulis semua kesalahan dan menyebutkan satu persatu di depan hadapan
kelas 6 tanpa ada yang terlewatkan. Bagian-bagian semua merasakan bagaimana
berdiri di depan dihadapan kawan seperjuangan. Dan begitulah seterusnya hingga
berjalan selama 10 hari. Setiap pagi dan siang hari kita pasti dievaluasi,
begitu banyak yang harus diperbaiki. Memang tak ada yang sempurna di dunia ini,
tetapi tuntutan menjadi as-sayyidah kulli tetap disematkan kepada kami
calon ummahat as-solikhat amin-amin Ya Rabbal Alamin. Tatkala fajar
mulai menghilang dan pagi petang disambut oleh hiruk pikuk suara hafalan
santriwati Darussalam kami mulai menjalankan akivitas kami. Tak ada yang
bersantai ria apalagi merebahkan badannya diatas tempat tidur kasur tipis
beralaskan selimut senyaman hari-hari di
rumah sendiri.yah, memang karena ini di pondok tempat untuk berjihad, tapi
setidaknya..........hal-hal kecil yang bisa menghambat kesemangatan mereka,
buru2 mereka hapus. Mereka menyadari betul bahwa apa saja yang menimpa mereka
merupakan salah satu cara agar mereka terbentuk dengan baik. Sekeras kita
menendang bola, sekeras itupulalah pantulan yang akan kembali kepada kita.
Fajar pagi itupun menghilang pelan-pelan ditelan hiruk pikuk berlarian
anak-anak Darussalam mengejar harapan dipagi buta. Dapur serta kamar mandi yang
terpenuhi oleh suara riang, bingung, cemas, takut serta nano-nano ketika akan
menghadapi ujian lisan, tak terbayangkan sebelumnya bagi anak baru kelas 1 dan
1 Int satu orang dalam ruangan hening berhadapan dengan 4 sampai 5 orang penguji.
Post A Comment:
0 comments so far,add yours